Kalau kamu udah sering denger orang ngomongin pentingnya investasi, menabung, atau cari cuan dari berbagai instrumen keuangan, tapi tetap ngerasa dompet selalu ngos-ngosan di akhir bulan—mungkin ada yang salah, bukan di dompetmu, tapi di mindset kamu tentang uang. Nah, ini nih yang dibahas tuntas dalam buku The Psychology of Money karya Morgan Housel. Sebelum kita kulik lebih dalam, kamu juga bisa dapetin insight soal dunia buku dan literasi yang nggak ngebosenin di lembarankertas.id. Di sana kamu bisa nemuin review buku-buku seperti ini yang bikin kamu mikir ulang soal hidup, uang, dan tujuan finansialmu.
Tidak usah berlama-lama lagi, yuk mari kita bahas buku ini sekaligus mereview apakah memang buku ini layak buat dibaca? langsung saja simak ya!
Siapa Sih Morgan Housel Itu?
Buat kamu yang baru denger nama Morgan Housel, dia bukan sembarang penulis. Dia mantan jurnalis keuangan dan sekarang jadi partner di sebuah perusahaan investasi ternama di Amerika. Housel tuh punya gaya nulis yang nggak ribet. Bahkan hal-hal yang rumit soal ekonomi bisa dia jelasin dengan contoh-contoh sederhana dan relatable.
Buku The Psychology of Money ini bisa dibilang bukan buku panduan keuangan biasa. Di sini dia lebih bahas psikologi di balik keputusan finansial—kenapa kita sering boros, kenapa kita takut investasi, kenapa kita bandingin diri kita sama orang lain yang kelihatannya lebih kaya… semua dibahas dari sisi yang lebih dalam.
Kenapa Buku Ini Layak Banget Kamu Baca
Nah, kalau kamu termasuk orang yang suka mikir, “Kalau udah paham cara ngatur uang, pasti hidup jadi lebih gampang,” buku ini bakal ngajarin bahwa ngatur uang bukan soal ngerti doang—tapi soal sikap dan perilaku.
Banyak orang gagal ngatur keuangan bukan karena mereka nggak ngerti caranya, tapi karena mereka nggak bisa ngontrol emosi dan ego mereka sendiri. Contohnya? Gampang. Ada orang yang penghasilannya besar, tapi tabungannya nol. Kenapa? Karena dia terus ngerasa harus nunjukin ke orang lain kalau dia “sukses”.
The Psychology of Money ngajarin bahwa hidup finansial yang sehat bukan soal kelihatan kaya, tapi soal punya kontrol atas keputusan keuanganmu.
10 Pelajaran Penting dari Buku Ini
- Orang nggak rasional, mereka emosional.
Banyak keputusan finansial diambil berdasarkan ketakutan, ambisi, atau bahkan gengsi. Jadi bukan cuma soal data dan angka. - Sabar itu kekuatan.
Di dunia keuangan, yang paling sabar biasanya yang paling menang. Bukan yang paling pintar. - Jangan iri sama keberhasilan orang lain.
Kita cuma lihat hasil akhirnya, nggak tahu proses panjang dan risiko yang mereka ambil. - Uang itu alat, bukan tujuan.
Tujuan utamanya bukan buat punya paling banyak, tapi buat ngasih kamu kebebasan dan ketenangan hidup. - “Cukup” itu kekayaan sejati.
Banyak orang terus kejar lebih tanpa sadar mereka udah punya cukup. Akhirnya malah burnout atau jadi konsumtif. - Waktu adalah segalanya.
Semakin cepat kamu mulai investasi atau nabung, semakin besar efek ‘snowball’-nya. - Jangan bandingkan keputusan finansialmu dengan orang yang punya konteks hidup berbeda.
- Ketidakpastian itu normal.
Dunia keuangan penuh dengan hal yang nggak bisa ditebak. Yang penting kamu siap dengan strategi, bukan sok tahu. - Hindari utang konsumtif.
Ini bikin kamu kerja buat bayar masa lalu, bukan bangun masa depan. - Investasi terbaik adalah investasi pada dirimu sendiri.
Ilmu, keterampilan, mindset—itu yang bikin kamu makin bernilai.
Apa yang Bikin Buku Ini Berbeda dari Buku Finansial Lainnya?
Kebanyakan buku keuangan isinya to the point banget: tips investasi, cara nabung, strategi bisnis, dll. Tapi The Psychology of Money lebih dari itu. Ini buku yang ngajak kamu duduk, mikir, dan ngobrol sama diri sendiri soal “apa sih sebenarnya yang bikin uang jadi begitu ngaruh dalam hidup?”
Dan karena ditulis dengan gaya cerita, bukan gaya akademis kaku, kamu bisa baca buku ini sambil ngopi santai tanpa harus garuk-garuk kepala. Ceritanya personal, sering kali lucu, tapi juga nyentil.
Kapan Waktu Terbaik Buat Baca Buku Ini?
Kapan pun kamu ngerasa hidup finansialmu belum stabil. Atau saat kamu lagi ngerasa burnout mikirin duit. Atau mungkin pas kamu baru gajian tapi langsung pengin beli banyak hal… tunggu dulu, baca buku ini dulu.
Serius deh, buku ini bisa jadi semacam “wake-up call” yang bikin kamu lebih sadar soal kebiasaan finansialmu. Nggak harus langsung berubah total, tapi pelan-pelan kamu akan ngerasa cara pandangmu terhadap uang makin dewasa.
Buku Ini Cocok Buat Siapa Aja?
- Kamu yang baru mulai kerja dan pengin ngerti dasar keuangan
- Kamu yang udah kerja lama tapi selalu ngerasa gaji numpang lewat
- Kamu yang sering mikir “hidupku kurang kaya dibanding orang lain”
- Kamu yang suka mikir dalam soal hidup dan keputusan-keputusan pribadi
- Atau bahkan kamu yang suka baca buku-buku motivasi dan pengembangan diri
Kesimpulan
Setelah selesai baca The Psychology of Money, banyak pembaca ngerasa lebih tenang. Bukan karena tiba-tiba jadi kaya, tapi karena lebih ngerti diri sendiri dan nggak gampang ikut-ikutan standar orang lain.
Kalau kamu lagi nyari buku yang bisa bantu kamu reset cara pikir tentang keuangan, buku ini wajib banget masuk daftar bacaan. Nggak harus dibaca sekaligus, kamu bisa baca per bab sesuai mood. Isinya timeless, jadi selalu relevan kapan pun kamu baca.
Dan kalau kamu pengin cari ulasan buku lainnya yang nggak kalah keren dan ditulis dengan cara yang asyik, langsung aja mampir ke lembarankertas.id. Siapa tahu kamu nemu buku baru yang bisa bantu kamu tumbuh—nggak cuma secara finansial, tapi juga secara personal.